John Maynard Keynes dalam bukunya The General Theory yang diterbitkan pada tahun 1936 membuat fungsi konsumsi sebagai pusat teori fluktuasi makroekonominya, dan pemikirannya tersebut telah memainkan peran penting dalam analisis makroekonomi sampai saat ini.
Dalam seri kertas kerja yang ditulis pada tahun 1950-an, Franco Modigliani dan kolaboratornya Albert Ando dan Richard Brumberg menggunakan model perilaku konsumen untuk mempelajari fungsi konsumsi. Studi tersebut kemudian akan mendasari lahirnya hipotesis siklus hidup (life-cycle hypothesis).
Kurva Phillips memiliki kemiringan yang negatif, yang menunjukkan adanya hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran. Hal ini menandakan bahwa inflasi rendah dan pengangguran rendah tidak dapat dicapai secara bersamaan,
Untuk menentukan perbedaan nilai tukar mata uang antar negara, teori paritas daya beli (purchasing power parity) merupakan salah satu teori yang paling sering digunakan karena penjelasannya paling sederhana.
Teori preferensi likuiditas (liquidity preference theory), yang menyatakan bahwa tingkat bunga akan menyesuaikan untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran di pasar uang.
Naiknya pendapatan nasional akibat adanya penambahan variabel-variabel tertentu dalam perekonomian (termasuk pengeluaran pemerintah) dikenal juga dengan istilah Multiplier (penggandaan).
Analisis Silang Keynesian atau Keynesian Cross Analysis (KCA) adalah sebuah model yang menjelaskan bagaimana tingkat pendapatan nasional dan kesempatan kerja ditentukan oleh tinggi rendahnya permintaan agregat.
Pada tahun 1936 muncullah seorang ahli ekonomi asal Inggris John Maynard Keynes yang menerbitkan buku berjudul “The General Theory of Employment, Interest and Money”. Dalam bukunya, Keynes meninggalkan Teori Klasik murni, dan memperkenalkan teori yang benar-benar baru untuk mengobati dampak depresi serta menjelaskan bagaimana mencegah terjadinya depresi di masa datang.
Model III dalam Teori Makroekonomi Klasik sebenarnya merupakan gabungan dari Model I dan Model II. Model III ini menjelaskan bagaimana keseimbangan permintaan dan penawaran tenaga kerja di pasar tenaga kerja menentukan tingkat upah riil, volume kesempatan kerja, dan tingkat output agregat.
Teori Makroekonomi Klasik (Classical Macroeconomic Theory/CMT) adalah teori yang diturunkan dari teori-teori mazhab Klasik. Teori ini dikembangkan oleh para ekonom yang hidup sekitar abad ke-18.