Pasar Persaingan Sempurna

Dilihat dari strukturnya, pasar dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Kedua jenis struktur pasar tersebut tentu memiliki karakteristiknya sendiri. Mulai dari jumlah penjual, jenis barangnya (apakah sama atau tidak), hingga tingkat hambatan masuk dan keluar pasar.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas segala hal seputar pasar persaingan sempurna. Untuk memulai analisis, kita awali dengan meninjau apa yang dimaksud dengan pasar persaingan sempurna.  

Pengertian Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna (perfect competition market), yang terkadang disebut juga pasar kompetitif (competitive market), memiliki dua karakteristik utama, yaitu:

  • terdapat banyak penjual dan pembeli, serta

  • barang-barang yang ditawarkan oleh para penjualnya umumnya sama (homogen).

Sebagai konsekuensi dari kondisi tersebut, setiap tindakan yang dilakukan oleh setiap penjual atau pembeli di pasar tidak akan memberikan dampak terhadap harga pasar yang tengah berlaku. Dengan kata lain, penjual dan pembeli bertindak sebagai pengambil harga (price taker). Masing-masing penjual dan pembeli harus menerima harga yang berlaku sebagaimana adanya.

Pada hakikatnya, pasar persaingan sempurna dianggap sebagai struktur pasar yang sangat ideal dan lebih efisien dibanding jenis-jenis pasar lainnya. Industri/pasar yang memiliki karakter mendekati ciri persaingan sempurna adalah bidang agrikultur. 

Dikutip dari buku Pengantar Ekonomi karya N. Gregory Mankiw, salah satu contoh pasar persaingan sempurna adalah pasar susu. Tidak ada satu pun pembeli susu yang dapat mempengaruhi harga susu yang berlaku di pasar, karena pada umumnya setiap pembeli hanya membeli susu dalam jumlah yang relatif kecil dibandingkan dengan ukuran pasar secara keseluruhan. 

Demikian pula, setiap penjual susu tidak akan mampu mengendalikan harga karena kesamaan produk yang mereka jual. Selain itu, karena setiap penjual dapat menjual susu dengan harga yang berlaku, maka tidak akan ada insentif bagi mereka untuk menurunkan harga.

Sebaliknya, tidak ada insentif untuk menaikkan harga karena tindakan itu hanya akan mengakibatkan mereka ditinggalkan oleh pembeli. Singkatnya, semua pembeli dan penjual di semua pasar kompetitif harus menerima harga yang ditentukan oleh pasar, sehingga mereka disebut sebagai penerima harga (price taker).

Selain dua karakteristik yang telah disebutkan di atas, masih ada beberapa ciri lagi yang menandai pasar persaingan sempurna, yaitu:

  • Setiap perusahaan dapat bebas meninggalkan atau memasuki pasar (free entry & exit). Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen baru yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah masuk ke industri yang diinginkannya. Jadi, tidak ada hambatan sama sekali (no barriers), baik secara keuangan maupun kemampuan teknologi.

  • Adanya mobilitas sumber daya yang sempurna. Karena tidak ada hambatan dalam mobilitas sumber-sumber ekonomi, maka setiap perusahaan akan dengan mudah menambah skala produksinya dan melakukan perluasan kapasitas produksi maupun pendirian pabrik-pabrik baru. 

  • Terdapat informasi yang sempurna tentang pasar. Di pasar ini, diasumsikan bahwa masing-masing pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan di pasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang berlaku di pasar.

Pendapatan Perusahaan Kompetitif

Seperti halnya kebanyakan perusahaan dalam suatu perekonomian, setiap perusahaan di pasar persaingan sempurna selalu mencoba untuk memaksimalkan laba. Sebelum kita mempelajari bagaimana sebuah perusahaan kompetitif mencetak laba, pertama-tama kita perlu mengetahui pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan kompetitif.

Agar pembahasan menjadi lebih jelas, kita ambil satu contoh yakni perusahaan penghasil susu. Anggaplah Morymory Dairy Farm menghasilkan susu sebanyak Q, dan menjual setiap unitnya dengan harga pasar P. Dengan demikian, pendapatan total perusahaan Morymory adalah P × Q. Sebagai contoh, jika satu galon susu dijual seharga $6 dan perusahaan Morymory menjual 1.000 galon susu, maka pendapatan total adalah $6.000.

Ukuran perusahaan Morymory sangatlah kecil jika dibandingkan dengan ukuran pasar susu dunia, maka ia hanya dapat menjadi penerima harga (price taker). Dengan kata lain, harga susu sama sekali tidak tergantung pada kuantitas output yang dihasilkan oleh perusahaan Morymory. Jadi meskipun perusahaan Morymory melipatgandakan jumlah produksi susunya, harga susu yang berlaku di pasar tidak akan berubah.

Dalam pasar persaingan sempurna, kenaikan produksi di sebuah perusahaan hanya akan meningkatkan pendapatan total perusahaan tersebut, namun tidak akan mengubah harga pasar. Dengan demikian, pendapatan total berbanding lurus atau bersifat proporsional dengan kuantitas output.

Tabel 1 berikut memperlihatkan pendapatan perusahaan Morymory.

Tabel 1  

Kuantitas Harga Pendapatan Total Pendapatan Rata-rata Pendapatan Marjinal
(Q) (P) (TR = P × Q) (AR = TR/Q) (MR = ΔTR/ΔQ)
1 galon $6 $6 $6 $6
2 6 12 6 6
3 6 18 6 6
4 6 24 6 6
5 6 30 6 6
6 6 36 6 6
7 6 42 6 6
8 6 48 6 6

Perhatikan tabel di atas. Untuk pasar persaingan sempurna, karena harga tetap, jika Q naik sebanyak satu unit, maka pendapatan total naik sebanyak P dolar. Kemudian, bagi perusahaan kompetitif, besarnya pendapatan rata-rata (average revenue) sama dengan pendapatan marjinal (marginal revenue) sama dengan harga per unit produk (AR = MR = P). Hal ini mengilustrasikan suatu pelajaran yang hanya berlaku bagi perusahaan yang ada di pasar persaingan sempurna.

Gambar 1. Kurva Permintaan yang Dihadapi Perusahaan

 

Kamu tentu masih ingat bahwa setiap perusahaan dalam pasar persaingan sempurna bertindak sebagai price taker, sehingga mereka harus tunduk pada harga yang sudah ada. Oleh karena itu, berapapun jumlah barang yang dijual oleh setiap perusahaan, tidak akan mampu mengubah harga pasar. Dengan demikian, kurva permintaannya menjadi elastis sempurna.

Permintaan yang bersifat elastis sempurna memiliki arti bahwa kenaikan harga yang sangat kecil akan mengakibatkan penurunan kuantitas permintaan yang sangat besar, bahkan bisa mengurangi permintaan hingga nol. Sebaliknya, penurunan harga yang sangat kecil menyebabkan lonjakan besar atas kuantitas permintaan.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna seringkali dijadikan sebagai patokan untuk melakukan komparasi dengan jenis-jenis pasar yang lain. Banyak ekonom menganggap bahwa ini adalah struktur pasar yang paling ideal. Namun demikian, pasar persaingan sempurna juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut akan dijelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan pasar persaingan sempurna.

Kelebihan 

a. Pasar Persaingan Sempurna Memaksimumkan Efisiensi

Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang ideal karena mampu menggunakan sumber-sumber daya (faktor-faktor produksi) secara efisien. Sumber-sumber daya dikatakan digunakan secara efisien apabila:

  • seluruh sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan, dan

  • corak penggunaannya adalah sedemikian rupa sehingga tidak terdapat corak penggunaan lain yang akan dapat menambah kemakmuran masyarakat. Dengan kata lain, penggunaannya yang sekarang telah memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.

Perlu kamu ketahui, ada dua ukuran efisiensi yang umumnya dikenal, yaitu efisiensi produktif dan efisiensi alokatif

Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai gabungan faktor-faktor produksi, yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi.

Kedua, industri secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.

Sementara itu untuk melihat apakah efisiensi alokatif dicapai atau tidak, perlu dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya ke berbagai kegiatan ekonomi telah mencapai tingkat yang maksimum atau belum.

Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut: harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan di mana harga = biaya marjinal (P = MC). Dengan cara ini, produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam pasar persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi yang telah dijelaskan di atas akan selalu terwujud. Efisiensi alokatif yang dicapai perusahaan dalam pasar persaingan sempurna tercermin dari laba normal (normal profit) yang diraih perusahaan dalam jangka panjang. Laba normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum.

Sementara itu efisiensi alokatif dapat terwujud dalam pasar persaingan sempurna karena perusahaan mampu mencapai kondisi di mana harga = penerimaan marjinal (P = MR). Dan untuk memaksimumkan keuntungan, harus tercapai kondisi di mana penerimaan marjinal = biaya marjinal (MR = MC).

Dalam jangka panjang, di pasar persaingan sempurna dapat berlaku kondisi di mana harga = penerimaan marjinal = biaya marjinal (P = MR = MC). Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif. Dengan demikian, efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dapat dicapai dalam pasar persaingan sempurna.    

b. Adanya Kebebasan Bertindak dan Memilih

Persaingan sempurna menghindari terwujudnya konsentrasi kekuasan pada satu atau beberapa golongan penjual. Konsentrasi semacam itu akan membatasi kebebasan konsumen untuk memilih barang yang ingin dikonsumsi. Pada pasar persaingan sempurna, tida seorang pun mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga, jumlah produksi, dan jenis-jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dengan penentuan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan. Efisiensi menjadi faktor utama bagaimana sumber-sumber daya dialokasikan.

Dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang, maka masyarakat juga dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh atas pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang mereka miliki.

Kekurangan

Di samping memiliki berbagai kelebihan, pasar persaingan sempurna pun memiliki beberapa kekurangan, antara lain sebagai berikut.

a. Persaingan Sempurna Tidak Mendorong Inovasi

Dalam pasar persaingan sempurna, setiap perusahaan dapat dengan mudah meniru cara produksi ataupun teknologi yang digunakan perusahaan lain. Akibatnya tidak ada insentif bagi perusahaan untuk mengembangkan teknologi dan cara produksi yang baru. 

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam jangka panjang setiap perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hanya akan memperoleh laba normal, dapat menaikkan efisiensi, dan menurunkan biaya. Namun perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga bisa melakukan hal yang sama.

Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan pengembangan teknologi dan inovasi. Selain itu juga, perusahaan-perusahaan yang terdapat pada pasar persaingan sempurna biasanya memiliki ukuran yang kecil, sehingga tidak mampu melakukan penelitian untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik karena biayanya sangat mahal.

b. Persaingan Sempurna Ada Kalanya Menimbulkan Biaya Sosial

Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dinilai mampu memproduksi barang secara efisien. Namun ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya ia merugikan. Contohnya ialah apabila kegiatan yang efisien tersebut menimbulkan pencemaran lingkungan yang serius, maka biaya sosial dari kegiatan tersebut sangat tinggi dan merugikan masyarakat. 

c. Membatasi Pilihan Konsumen

Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahaan adalah identik (100 persen sama), maka konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya. Lain halnya dengan jenis pasar yang lain seperti oligopoli dan monopolistik, di mana barang yang diproduksi memiliki corak yang berbeda-beda. Maka terdapat lebih banyak variasi dan pilihan kepada konsumen.  

d. Biaya dalam Persaingan Sempurna Mungkin Lebih Tinggi

Dikatakan bahwa biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling minimum. Namun pendapat ini tidaklah selalu benar, karena mungkin saja perusahaan-perusahaan di pasar yang lain dapat mengurangi biaya produksinya sebagai akibat menikmati skala ekonomi, pengembangan teknologi, dan inovasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *