Skala Ekonomi (Economies of Scale)

Setiap perusahaan senantiasa berusaha meraih keuntungan maksimum, salah satunya dengan melakukan efisiensi. Dan hal ini dapat terjadi apabila perusahaan mengalami skala ekonomi atau economies of scale.

Pengertian Skala Ekonomi

Secara sederhana, skala ekonomi (economies of scale) merujuk kepada penurunan biaya produksi suatu perusahaan yang dibarengi dengan peningkatan volume produksi. Skala ekonomi memungkinkan terjadinya efisiensi biaya produksi untuk aktivitas produksi yang tinggi.

Munculnya skala ekonomi dapat menjadi penanda bahwa perusahaan telah mengalami perkembangan. Meningkatnya hasil produksi ini memungkinkan pihak perusahaan menurunkan biaya rata-rata. Dengan adanya skala ekonomi, produksi akan lebih efisien karena perusahaan dapat mendistribusikan total biaya tetap pada hasil produksi yang lebih besar.

Gambar 1. Skala Ekonomi (Economies of Scale)

 

Seperti terlihat pada Gambar 1, meski perusahaan dapat memperoleh keuntungan economies of scale apabila meningkatkan skala aktivitasnya, sebuah perusahaan pun dapat mengalami diseconomies of scale. Diseconomies of scale adalah kondisi di mana average cost per unit dalam periode tertentu semakin meningkat bila jumlah hasil produksi terus ditingkatkan. Sumber dari timbulnya diseconomies of scale berasal dari:

  • birokrasi,

  • upah buruh yang tinggi karena kurangnya tenaga kerja terampil,

  • meningkatnya biaya distribusi akibat kemacetan lalu lintas, dan

  • terbatasnya lahan yang berimbas pada meningkatnya biaya tetap (sewa lahan).

Jenis Skala Ekonomi

Menurut Pearson dan Wisner (1993) sebagaimana dikutip dari Hendry Gozali (2009), economies of scale dapat dibagi menjadi dua yaitu volume economies of scale dan learning economies of scale.

Volume economies of scale adalah penurunan biaya per unit yang diperoleh dari peningkatan kapasitas produksi. Sementara learning economies of scale menyangkut penurunan biaya per unit yang didapat dari transformasi yang dialami perusahaan seperti peningkatan kemampuan karyawan, proses produksi, dan perencanaan yang terakumulasikan sejalan dengan waktu. Learning economies of scale ini berhubungan dengan konsep learning curve yang menyatakan adanya penurunan biaya per unit apabila sebuah proses dilakukan berulang kali.    

Kemudian menurut ahli ekonomi yakni Alfred Marshall, skala ekonomi dibagi menjadi dua macam yaitu skala ekonomi internal dan skala ekonomi eksternal.

Internal Economies of Scale

Skala ekonomi internal (internal economies of scale) merupakan kondisi di mana perusahaan memanfaatkan potensi yang ada untuk menghasilkan keuntungan dengan menghasilkan barang yang cukup banyak dan dijual dengan harga rendah. 

Skala ekonomi internal biasanya diraih oleh perusahaan besar. Mereka biasanya membeli bahan baku dalam jumlah besar untuk mendapatkan harga yang murah. Dari harga yang murah tersebut, perusahaan bisa menghasilkan lebih banyak barang yang dijual dengan harga rendah, namun tetap mendapat keuntungan. Skala ekonomi ini juga dapat terjadi ketika perusahaan meningkatkan teknologi, menemukan tenaga kerja yang lebih murah, atau kemampuan perusahaan untuk mendapatkan harga modal yang lebih murah.  

External Economies of Scale

Skala ekonomi eksternal (external economies of scale) mengacu pada skala ekonomi yang berasal dari luar perusahaan. Skala ekonomi eksternal merupakan manfaat khusus yang diterima oleh semua perusahaan dalam industri sebagai konsekuensi langsung dari pertumbuhan industri. Skala ekonomi ini akan muncul ketika biaya rata-rata untuk setiap perusahaan turun ketika output industri naik.

Skala ekonomi eksternal sangat penting untuk mendorong pertumbuhan suatu industri di wilayah tertentu. Misalnya, ketika pemerintah membangun jaringan transportasi dan infrastruktur, itu akan mengakibatkan biaya yang lebih rendah bagi perusahaan di daerah tersebut. Inilah yang dapat menjelaskan mengapa banyak perusahaan terkonsentrasi di wilayah geografis yang sama, seperti Silicon Valley di California, Amerika Serikat.  

Faktor yang Mempengaruhi Skala Ekonomi

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi skala ekonomi, yaitu sebagai berikut.

  • Technical Economies: ini mengacu pada keuntungan yang diperoleh secara langsung dalam proses produksi. Beberapa teknik produksi hanya dapat dilakukan pada tingkat produksi tertentu. Sebagai contoh yaitu dalam kasus kapal kontainer, yang selama bertahun-tahun terus bertambah besar, sehingga menghasilkan biaya rata-rata yang lebih rendah per kontainer yang diangkut. 

  • Purchasing Economies: seiring dengan meningkatnya skala perusahaan, mereka mampu meningkatkan daya beli kepada pemasok. Melalui pembelian dalam jumlah besar, perusahaan dapat membeli input dengan lebih murah, sehingga mengurangi biaya rata-rata. Sebagai contoh yaitu raksasa ritel Indomaret, yang menggunakan daya belinya untuk menyediakan barang di toko-tokonya yang dibeli dengan harga rendah. Dan semua peritel besar umumnya berperilaku seperti ini. 

  • Marketing Economies: perusahaan berskala besar dapat mempromosikan produk mereka di televisi dan surat kabar dengan harga yang lebih murah, karena mereka membeli waktu tayang (air time) dan space iklan dalam jumlah besar. Perusahaan juga dapat menghemat biaya distribusi karena mereka mengirim produknya dalam jumlah besar. 

  • Managerial Economies: di perusahaan berskala besar, hal ini diperoleh karena adanya spesialisasi. Para ahli (spesialis) dapat dipekerjakan untuk mengelola operasional perusahaan, keuangan, sumber daya manusia, penjualan, logistik, dan sebagainya. Sementara itu pada perusahaan kecil, fungsi-fungsi ini seringkali harus dilakukan oleh seorang manajer multi-tasking. Jadi, penghematan biaya diharapkan dapat diperoleh dengan mempekerjakan tenaga ahli.

  • Technological Economies: banyak jenis perusahaan dapat melakukan penghematan biaya melalui pemanfaatan teknologi. Sebagai contoh yaitu pembuatan aplikasi untuk konsumen yang ingin membeli produk asuransi, tiket penerbangan, dan akomodasi hotel. Perusahaan yang menggunakan teknologi ini dapat mengurangi jumlah orang yang mereka pekerjakan, sehingga mengurangi biaya rata-rata. 

  • Financial Economies: perusahaan berskala besar biasanya memiliki akses yang lebih mudah dan murah untuk meminjam dana dibandingkan perusahaan-perusahaan kecil. Hal ini karena risiko gagal bayar perusahaan-perusahaan besar dinilai lebih rendah dibanding risiko gagal bayar pada perusahaan-perusahaan kecil.

 

Sumber Referensi

Bamford, Colin. & Grant, Susan. (2014). Economics: Cambridge International AS and A Level Coursebook Third Edition. Cambridge University Press.

Gozali, Hendry. (2009). Analisis Industri dan Keunggulan Bersaing Melalui Pengembangan Resources dan Capabilities Dalam Penerapan Economies of Scale dan Experience Curve di Industri Manufaktur Velg Aluminium (Studi Kasus PT. XYZ). Jakarta: Tesis pada Universitas Indonesia. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *