Kurva Kemungkinan Produksi (Production Possibility Curve)

Kita semua tahu bahwa tidak ada satu negara pun yang bisa memproduksi semua barang dan jasa. Setiap negara memiliki keterbatasan, yang dalam ilmu ekonomi keterbatasan ini digambarkan dalam sebuah grafik yang disebut Kurva Kemungkinan Produksi (Production Possibility Curve – PPC) atau Batas Kemungkinan Produksi (Production Possibility Frontier – PPF).

Kurva kemungkinan produksi (PPC) adalah kurva yang menunjukkan batas maksimum kemampuan produksi yang dapat dicapai oleh suatu masyarakat dengan menggunakan seluruh faktor produksi dan teknologi yang tersedia. Kurva ini biasanya digambarkan dalam sebuah grafik dua dimensi, di mana dua sumbu mewakili jumlah produksi untuk masing-masing barang.

Menggambar Kurva Kemungkinan Produksi

Pada situasi nyata, sebuah perekonomian sebenarnya mampu memproduksi ribuan barang dan jasa. Namun untuk lebih memahami kurva kemungkinan produksi ini, kita bayangkan suatu perekonomian yang hanya memproduksi dua macam barang, yakni komputer dan pakaian. Kita asumsikan bahwa industri komputer dan pakaian bersama-sama menggunakan semua faktor produksi yang tersedia pada tingkat teknologi yang sudah tertentu.

Berikut adalah kemungkinan kombinasi komputer dan pakaian yang mampu diproduksi sebuah perekonomian.

Kombinasi Komputer
(ribuan)
Pakaian
(ribuan)
A 0 15
B 1 14
C 2 12
D 3 9
E 4 5
F 5 0

Dalam perekonomian ini, jika semua sumber daya digunakan untuk industri pakaian, perekonomian akan memproduksi 15.000 pakaian, tetapi tidak ada komputer. Sebaliknya, jika semua sumber daya digunakan untuk industri komputer, perekonomian akan memproduksi 5.000 komputer, tetapi tidak ada pakaian. Alternatif lainnya yaitu jika perekonomian membagi sumber dayanya antara industri komputer dan pakaian, maka perekonomian dapat memproduksi 2.000 komputer dan 12.000 pakaian (ditunjukkan oleh titik C).

Titik X adalah kombinasi yang tidak mungkin dihasilkan, karena perekonomian tidak mempunyai sumber daya untuk mencapai tingkat produksi itu. Dengan kata lain, perekonomian dapat memproduksi di semua titik pada atau dalam kurva kemungkinan produksi, namun tidak pada titik di luar kurva PPC.

Kurva yang digambarkan melalui titik A, B, C, D, E, dan F adalah kurva kemungkinan produksi atau batas kemungkinan produksi. Kurva ini menggambarkan batas produksi yang paling efisien yang dapat diproduksi oleh suatu perekonomian. Suatu hasil dikatakan efisien jika perekonomian dapat menghasilkan kombinasi yang paling optimal dari sumber daya yang ada.

Saat perekonomian berproduksi pada suatu titik, misalnya titik D, dan kemudian hendak memproduksi lebih banyak pakaian, maka tidak ada cara lain yaitu produksi komputer harus dikurangi. Sementara itu titik Y menunjukkan suatu hasil yang tidak efisien. Alasannya adalah penggunaan faktor produksi yang tidak dapat mencapai tingkat hasil yang optimal. Jika sumber inefisiensi ini dihapuskan, maka perekonomian dapat menaikkan produksinya dengan bergerak ke salah satu titik yang ada di sepanjang PPC.

Mengenal Karakteristik Kurva Kemungkinan Produksi

Dalam tulisan “10 Prinsip Ekonomi (N. Gregory Mankiw) Bagian 1”, dijelaskan bahwa orang selalu menghadapi trade-off. Nah, kurva kemungkinan produksi ini sebenarnya memperlihatkan suatu trade-off yang dihadapi masyarakat.

Sebagai contoh, saat perekonomian mencapai titik efisien pada batas kemampuan produksi, maka penambahan barang yang satu dapat dilakukan hanya dengan mengurangi barang yang lain. Ketika perekonomian bergerak dari titik D ke titik C misalnya, masyarakat dapat memproduksi lebih banyak pakaian tetapi dengan pengorbanan hanya memproduksi lebih sedikit komputer.

Kurva kemungkinan produksi juga menunjukkan biaya peluang atas satu barang karena memproduksi barang yang lain. Kita ambil contoh yang sama, misalnya perekonomian bergerak dari titik D ke titik C. Hal itu berarti perekonomian telah mengorbankan 1.000 unit komputer untuk mendapatkan 3.000 tambahan pakaian. Dengan kata lain, di titik D, biaya peluang untuk 3.000 pakaian adalah 1.000 komputer. Nah, biaya peluang inilah yang menyebabkan kurva PPC memiliki kemiringan (slope) yang negatif.

Tapi jika kita perhatikan lebih seksama, kurva kemungkinan produksi ini mempunyai bentuk yang melengkung ke luar. Hal ini dikarenakan titik-titik pada kurva kemungkinan produksi memiliki biaya peluang yang berbeda-beda. Artinya biaya peluang tersebut bergantung pada berapa banyak masing-masing barang diproduksi.

Kemiringan yang berbeda di tiap-tiap titik pada kurva kemungkinan produksi juga terkait dengan tingkat transformasi marjinal (marginal rate of transformation – MRT). MRT pada PPC menunjukkan seberapa banyak barang yang harus dikorbankan untuk mendapatkan satu unit tambahan barang lainnya. Kurva kemungkinan produksi memiliki nilai MRT yang terus meningkat, sehingga bentuk kurvanya menjadi melengkung ke luar.

Ketika perekonomian menggunakan lebih banyak sumber dayanya untuk membuat pakaian, kurva PPC-nya berbentuk curam. Hal ini dikarenakan sumber daya yang cocok untuk membuat komputer telah digunakan untuk membuat pakaian. Akibatnya setiap pakaian yang dikorbankan dapat menghasilkan pertambahan yang besar dalam jumlah komputer.

Begitupun sebaliknya, ketika sumber daya yang sesuai untuk membuat komputer dan pakaian lebih banyak digunakan untuk membuat komputer, maka setiap pakaian yang dikorbankan hanya mampu menghasilkan sedikit kenaikan dalam jumlah komputer.

Perubahan dalam Kurva Kemungkinan Produksi 

Dalam uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa kurva kemungkinan produksi memiliki syarat yaitu bahwa teknologi berada pada level tertentu, dan tidak berubah. Namun bagaimana jadinya jika terjadi kemajuan teknologi dalam industri komputer maupun industri pakaian?

Misalkan terjadi kemajuan teknologi dalam industri komputer, sedangkan teknologi dalam industri pakaian tidak berubah. Kemajuan dalam teknologi di bidang komputer ini tentunya dapat meningkatkan jumlah komputer yang dapat diproduksi tiap bulannya. Dengan kata lain, perekonomian dapat membuat lebih banyak komputer untuk setiap jumlah pakaian tertentu. Akibatnya kurva kemungkinan produksi akan bergeser ke arah luar seperti dalam gambar berikut.

Akibat pertumbuhan ekonomi, masyarakat bisa saja memindahkan produksi dari titik A, B, C, D, E, atau F ke titik G, sehingga dapat menikmati lebih banyak komputer dan lebih banyak pakaian.

Namun pada kenyataannya, kemajuan teknologi bisa terjadi di semua sektor secara bersamaan, termasuk industri komputer dan pakaian. Apabila keadaan seperti ini berlaku, maka jumlah komputer dan pakaian yang diproduksi bisa meningkat, sehingga akan menggeser kurva kemungkinan produksi ke luar.

Kemajuan teknologi di industri komputer dan pakaian secara umum tidaklah sama pesatnya. Perkembangan teknologi di industri komputer umumnya lebih pesat dibanding perkembangan teknologi di industri pakaian. Perkembangan teknologi yang tidak sama pesatnya dapat digambarkan oleh perpindahan kurva kemungkinan produksi sebagai berikut.

Perlu kamu ketahui, sebenarnya masih ada beberapa faktor lain selain teknologi yang dapat menggeser kurva kemungkinan produksi ke luar, antara lain kualitas tenaga kerja yang lebih baik dan hal-hal lain yang menyebabkan sumber daya manusia dan modal menjadi lebih produktif.

Untuk memahami lebih jauh mengenai Production Possibility Curve, kamu bisa kunjungi channel Jago Ekonomi Official di link berikut: Production Possibilities Curve – YouTube

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *