Pada tulisan sebelumnya mengenai Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar dijelaskan bahwa kondisi keseimbangan pasar tercapai ketika kuantitas barang yang ingin dan dapat dibeli konsumen tepat sama dengan kuantitas yang ingin dan dapat dijual oleh produsen. Dan tindakan para konsumen dan produsen biasanya bergerak ke arah keseimbangan permintaan dan penawaran.
Namun adakalanya pasar berada dalam kondisi ketidakseimbangan, di mana kuantitas barang yang diminta tidak sama dengan kuantitas barang yang ditawarkan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai dua bentuk ketidakseimbangan pasar.
Ketidakseimbangan Pasar
Untuk melihat apa yang terjadi jika kuantitas barang yang diminta tidak sama dengan kuantitas barang yang ditawarkan, coba perhatikan Gambar 1 berikut ini!
Gambar 1 menggambarkan permintaan dan penawaran terhadap yogurt. Misalkan bahwa harga pasar berada di atas harga keseimbangan. Pada harga $2,50 per buah, kuantitas yang ditawarkan (yaitu 8 buah) melebihi kuantitas yang diminta (hanya 2 buah). Terdapat kelebihan penawaran (excess supply). Produsen tidak dapat menjual seluruh barang yang ingin mereka jual pada harga yang berlaku saat itu.
Sebagai contoh, pada saat terjadi surplus di pasar yogurt, para produsen es krim mendapati lemari pendingin mereka penuh dengan yogurt yang tidak terjual. Mereka bereaksi terhadap kelebihan penawaran ini dengan memotong harga yogurtnya. Harga akan terus turun sampai pasar mencapai keseimbangan.
Sekarang, misalkan harga pasar berada di bawah harga keseimbangan sebagaimana ditunjukkan Gambar 2. Dalam kasus ini, harga adalah $1,00 per buah, dan kuantitas barang yang diminta melebihi kuantitas barang yang ditawarkan.
Ketika kuantitas barang yang diminta melebihi kuantitas barang yang ditawarkan, maka akan terjadi kelebihan permintaan (excess demand) barang, atau dengan kata lain pasar menghadapi kekurangan (shortage) barang. Para konsumen tidak dapat membeli seluruh barang yang mereka inginkan pada harga yang berlaku.
Saat terjadi kelangkaan yogurt, para konsumen harus berdiri dalam antrian panjang untuk mendapatkan kesempatan membeli yogurt yang tersedia. Karena terlalu banyak pembeli, produsen dapat memberikan reaksi dengan menaikkan harga tanpa kehilangan penjualan. Ketika harga naik, sekali lagi pasar bergerak ke arah keseimbangan.
Aktivitas dari banyak konsumen dan produsen secara otomatis akan mendorong harga pasar ke arah harga keseimbangan. Setelah pasar mencapai keseimbangan, semua konsumen dan produsen merasa terpuaskan, dan tidak ada tekanan ke atas ataupun ke bawah terhadap harga.
Lalu pertanyaannya, seberapa cepat keseimbangan tercapai? Hal ini tentunya berbeda dari satu pasar ke pasar lainnya, tergantung pada seberapa cepat harga menyesuaikan diri. Namun demikian, pada sebagian besar pasar, kelebihan permintaan atau kelebihan penawaran hanya bersifat sementara, karena harga pada akhirnya bergerak ke arah tingkat keseimbangan.
Perpindahan Titik Keseimbangan
Kondisi ketidakseimbangan pasar terjadi karena harga pasar tidak sama dengan harga keseimbangan, atau karena kuantitas yang diminta tidak sama dengan kuantitas yang ditawarkan. Namun jika terjadi perubahan-perubahan ke atas faktor-faktor lain di luar harga barang, maka yang akan terjadi adalah berubahnya titik keseimbangan pasar.
Perubahan dalam titik keseimbangan dapat terjadi karena adanya pergeseran dalam kurva permintaan, pergeseran dalam kurva penawaran, atau pergeseran keduanya secara bersamaan. Lebih lanjut, terdapat empat kemungkinan perubahan/pergeseran kurva permintaan dan penawaran, antara lain:
-
Permintaan bertambah (kurva permintaan bergeser ke kanan)
-
Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke kiri)
-
Penawaran bertambah (kurva penawaran bergeser ke kanan)
-
Penawaran berkurang (kurva penawaran bergeser ke kiri)
Pergeseran Kurva Permintaan
Analisis pengaruh pergeseran kurva permintaan terhadap keseimbangan pasar dapat dilakukan melalui dua tahap. Pertama, tentukan apakah kurva permintaan bergeser ke kiri atau ke kanan. Kedua, kita gunakan kurva permintaan dan penawaran untuk meneliti bagaimana pergeseran dalam kurva permintaan mempengaruhi harga dan kuantitas keseimbangan.
Untuk melihat bagaimana pengaruh pergeseran kurva permintaan terhadap keseimbangan pasar, mari kita lihat beberapa peristiwa yang mungkin mempengaruhi pasar yogurt.
Misalkan, pada satu musim panas udara begitu menyengat sehingga mengubah selera masyarakat terhadap yogurt. Udara panas membuat orang ingin makan yogurt lebih banyak, sehingga meningkatkan jumlah yogurt yang ingin dibeli pada harga tertentu.
Meningkatnya permintaan masyarakat terhadap yogurt akan menggeser kurva permintaan ke kanan. Pergeseran ini menunjukkan bahwa kuantitas yogurt yang diminta pada setiap tingkat harga menjadi lebih tinggi. Tapi di sisi lain, kurva penawaran tidak berubah karena cuaca tidak mempengaruhi secara langsung terhadap jumlah yogurt yang ditawarkan.
Seperti diperlihatkan Gambar 3, peningkatan dalam permintaan menaikkan harga keseimbangan dari $1,75 menjadi $2,50, dan kuantitas keseimbangan dari 5 menjadi 8. Dengan kata lain, udara panas meningkatkan harga yogurt dan kuantitas yogurt yang terjual.
Hal sebaliknya akan terjadi jika permintaan masyarakat terhadap yogurt berkurang. Turunnya permintaan akan menggeser kurva permintaan ke sebelah kiri. Jika kurva penawaran tidak berubah, maka berkurangnya permintaan akan menggeser titik keseimbangan pasar pada harga dan kuantitas yang lebih rendah.
Pergeseran Kurva Penawaran
Misalkan bahwa selama musim panas lainnya, sebuah gempa bumi telah merusak sebagian pabrik-pabrik yogurt. Bagaimana kejadian ini dapat mempengaruhi keseimbangan pasar? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita gunakan kembali model dua langkah sebagaimana kita membahas perubahan dalam kurva permintaan.
Ketika gempa bumi terjadi dan merusak sebagian pabrik yogurt, hal itu akan menurunkan jumlah produsen yogurt. Berkurangnya jumlah produsen yogurt akan mengubah jumlah yogurt yang diproduksi dan dijual pada tingkat harga tertentu. Penawaran yogurt akan berkurang sehingga menggeser kurva penawaran yogurt ke sebelah kiri.
Saat kurva penawaran bergeser ke kiri, hal ini menunjukkan bahwa kuantitas yogurt yang ditawarkan pada setiap tingkat harga menjadi lebih rendah. Tapi di sisi lain, kurva permintaan tidak berubah karena gempa bumi tidak secara langsung mengubah jumlah yogurt yang ingin dibeli oleh konsumen.
Seperti diperlihatkan Gambar 4, penurunan dalam penawaran menaikkan harga keseimbangan dari $1,75 menjadi $2,25, dan kuantitas keseimbangan dari 5 menjadi 3. Dengan kata lain, gempa bumi yang merusak pabrik yogurt meningkatkan harga yogurt dan menurunkan kuantitas yogurt yang terjual.
Hal sebaliknya akan terjadi jika penawaran yogurt meningkat, misalnya akibat dibangunnya pabrik-pabrik yogurt yang baru. Meningkatnya penawaran akan menggeser kurva penawaran ke sebelah kanan. Jika kurva permintaan tidak berubah, maka meningkatnya penawaran akan menggeser titik keseimbangan pasar pada harga yang lebih rendah dan kuantitas yang lebih tinggi.
Pergeseran Kurva Permintaan dan Penawaran
Dalam situasi nyata, tak jarang permintaan dan penawaran berubah secara bersamaan. Sekarang anggaplah udara panas dan gempa bumi terjadi pada waktu yang bersamaan. Untuk menganalisis kombinasi kejadian ini, coba kamu perhatikan langkah berikut ini!
Pertama, kita tentukan bahwa kedua kurva harus bergeser. Udara panas meningkatkan permintaan yogurt, sementara gempa bumi mengurangi penawaran yogurt. Kedua, tentukan arah pergeseran kurva. Peningkatan permintaan akan menggeser kurva permintaan yogurt ke kanan, sedangkan penurunan penawaran akan menggeser kurva penawaran ke kiri. Gambar 5 mengilustrasikan kedua pergeseran ini.
Seperti diperlihatkan oleh Gambar 5, terdapat dua kemungkinan hasil yang ditimbulkan kedua peristiwa tersebut. Hasil apa yang akan terjadi tergantung pada ukuran relatif dari pergeseran kurva permintaan dan penawaran. Pada Gambar 5 (a), peningkatan permintaan secara relatif lebih besar dibandingkan penurunan penawaran. Hal ini terlihat dari pergeseran kurva permintaan yang lebih jauh dibandingkan pergeseran kurva penawaran. Hasilnya adalah harga keseimbangan meningkat, kuantitas keseimbangan juga meningkat.
Sebaliknya dalam Gambar 5 (b), penawaran menurun secara substansial sedangkan permintaan hanya meningkat sedikit saja. Hal ini terlihat dari pergeseran kurva penawaran yang lebih jauh dibandingkan pergeseran kurva permintaan. Hasilnya adalah harga keseimbangan meningkat, kuantitas keseimbangan menurun.
Kesimpulannya adalah bahwa ketika kenaikan permintaan dan penurunan penawaran yogurt terjadi secara bersamaan, maka harga yogurt akan naik, namun dampaknya terhadap kuantitas yogurt yang dijual bersifat ambiguous (bersifat mendua).