Menganggur adalah kondisi di mana orang tidak dapat bekerja karena tidak tersedianya lapangan kerja.
Pengangguran sendiri yaitu orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang mencari pekerjaan.
Pengangguran seringkali menimbulkan masalah menurunnya produktivitas dan pendapatan sehingga menyebabkan kemiskinan dan masalah sosial lainnya.
Jenis-Jenis Pengangguran
1. Menurut Faktor Penyebabnya
-
Pengangguran Siklus/Konjungtur
Pengangguran Siklus adalah pengangguran yang terjadi akibat siklus gelombang konjungtur atau perubahan naik-turunnya kondisi ekonomi.
Cara mengatasi pengangguran siklus antara lain: peningkatan daya beli masyarakat, mengarahkan permintaan masyarakat untuk membeli barang dan jasa, memperluas pasar barang dan jasa, dan mengatur suku bunga bank agar tidak terlalu tinggi.
-
Pengangguran Struktural
Pengangguran Struktural adalah pengangguran karena perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Misalnya, terjadi perubahan struktur ekonomi dari agraris ke industri, sehingga terjadi pengangguran di sektor agraris.
Cara mengatasi pengangguran struktural antara lain: pendidikan dan pelatihan kerja, meningkatkan mobilitas modal dan tenaga kerja, dan memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang berlebihan ke tempat dan sektor yang kekurangan.
-
Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi disebabkan adanya modernisasi/kemajuan teknologi dalam berproduksi. Misalnya, pabrik yang dulu menggunakan tenaga manusia diganti dengan mesin, akibatnya mengurangi tenaga kerja manusia.
Cara mengatasi pengangguran teknologi antara lain: pelatihan tenaga pendidik untuk penguasaan teknologi, pengenalan teknologi sejak dini, dan mempersiapkan masyarakat untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dengan cara memasukkan materi kurikulum pelatihan teknologi di sekolah.
-
Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional disebabkan adanya kesulitan temporer, yaitu pergeseran yang tiba-tiba terjadi pada penawaran dan permintaan tenaga kerja sehingga sulit mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja yang ada. Misalnya, orang yang sedang mencari pekerjaan atau menunggu hasil tes saat seleksi penerimaan pekerja.
Cara mengatasi pengangguran friksional antara lain: memberikan informasi yang lengkap tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja, dan menyusun rencana penggunaan tenaga kerja sebaik mungkin.
-
Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman disebabkan adanya pergantian/perubahan musim, biasanya terjadi di sektor pertanian. Misalnya, petani yang menunggu musim panen, maka ia akan menganggur untuk sementara waktu.
Cara mengatasi pengangguran musiman yaitu: mengadakan pelatihan kerja di bidang yang lain, melakukan pelatihan keterampilan tenaga kerja di waktu luang, dan pemberian informasi yang jelas tentang adanya lowongan kerja pada bidang lain.
-
Pengangguran Sukarela
Pengangguran sukarela adalah bagian dari populasi orang yang menganggur yang memilih untuk tidak bekerja. Dengan kata lain, mereka sengaja memilih untuk menganggur meskipun pekerjaan tersedia. Dua alasan utama adalah upah rendah atau ketidakcocokan dengan posisi pekerjaan yang tersedia.
2. Menurut Sifatnya
-
Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah orang yang sama sekali tidak bekerja.
-
Setengah Menganggur
Setengah menganggur adalah orang yang bekerja tidak sepenuh waktu, atau orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu.
-
Pengangguran Terselubung
Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang bekerja tidak optimal karena sesuatu alasan tertentu.
Dampak Pengangguran
1. Dari Segi Ekonomi
-
pengangguran menimbulkan turunnya daya beli masyarakat, sehingga akan mengakibatkan kelesuan dalam berusaha,
-
pengangguran akan menghambat investasi, karena menurunnya jumlah tabungan masyarakat,
-
pengangguran menyebabkan turunnya PDB, sehingga pendapatan nasional pun akan mengalami penurunan.
-
pendapatan Pemerintah dari pajak semakin berkurang.
2. Dari Segi Sosial
-
perasaan minder (rendah diri),
-
meningkatnya angka kriminalitas, dan
-
munculnya pengamen, pengemis, dan anak jalanan.
Upaya Mengatasi Pengangguran
-
Menyelenggarakan bursa tenaga kerja.
-
Memberi pelatihan kerja.
-
Meningkatkan mutu pendidikan.
-
Meningkatkan jiwa kewirausahaan.
-
Memberikan informasi setiap kali ada lowongan pekerjaan.
-
Transmigrasi.